Pengarang:
Hassan Ahmad Al-Ammari
Khotbah pertama
semoga Allah memberkatinya dan memberkatinya. Facebook من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا حادي له, Pesan ورسولُه, صلى الله على الله عل وصحبه Ini adalah hal yang baik.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menciptakan manusia dan mengagungkannya, memerintahkannya berakhlak mulia, dan menjadikan akhlak sebagai ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya, bukan sekedar hiasan dihadapan manusia.
Kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan ampunan-Nya, dan kita memohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan hawa nafsu kita dan kejahatan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa Subhanahu Wa Ta’ala, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga keberkahan dan salam senantiasa melimpah untuknya, keluarga dan sahabatnya.
Wahai orang-orang yang beriman! Salah satu ujian terbesar dalam hidup bagi manusia adalah ujian moral di masa-masa sulit, bukan di waktu senggang. Karena tidak sulit untuk tampil menarik saat kita berada dalam keadaan lapang dan damai. Orang yang dikenal pemarah pun akan tersenyum ketika surga menghujaninya dengan kebaikan, dan orang yang kejam pun akan menjadi lembut ketika dia mendapatkan apa yang diinginkannya, menemukan seseorang yang setuju dengan pendapatnya dan membalas cintanya. Namun akhlak yang hakiki tidak diukur pada hari-hari yang penuh keberkahan, melainkan akan terungkap pada saat suka dan duka, pada saat-saat kelam kehidupan, pada saat kebutuhan mendesak, pada saat nafas sesak, pada saat kesabaran diuji dan pada saat jati diri terungkap.
Yang bisa mengungkap jati diri seseorang bukanlah apa yang diucapkannya saat dicintai seseorang, melainkan saat ia diperlakukan buruk. Sikapnya bukan terhadap orang yang mengagung-agungkan kedudukannya, melainkan terhadap orang yang tidak dapat berbuat baik kepadanya. Kelembutannya bukan terhadap orang yang sependapat dengannya, melainkan terhadap orang yang tidak sependapat, menghina dan menentangnya. Hanya disitulah jati diri seseorang akan terlihat dan terungkap hakikatnya, apakah hanya sekedar kebiasaan sosial yang dikenakan seperti pakaian ataukah sebuah bentuk ibadah yang dipersembahkan khusus kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?
Nabi SAW bersabda:
Insya Allah
“Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Akhlak bukanlah suatu kemewahan sosial, bukan pula perhiasan yang kita pakai untuk mempercantik diri dihadapan orang, melainkan sebagian dari keimanan sebagai ibadah yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Padahal, itu adalah salah satu ibadah dan amal terbesar yang paling memberatkan di hari kiamat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْعَبْدِ يَوْمَ jika Tuhan
“Tidak ada yang lebih berat amalnya seorang hamba di hari kiamat selain akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi).
Ketika kamu mengendalikan amarahmu, itu bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu sedang menguatkan diri bersama Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ketika kamu memaafkan, kamu tidak menghina kehormatanmu, tapi memuliakan dirimu sendiri di mata Tuhanmu. Ketika kamu tetap lemah lembut terhadap orang yang berbuat buruk kepadamu, kamu tidak berpura-pura baik kepada mereka, tapi menyatakan bahwa kamu mulia karena akhlakmu, bukan karena mereka. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Dan Tuhan memberkati Anda
“Dan kebaikan dan kejahatan tidaklah sama. Tolak (balas dendam) kejahatan dengan cara yang lebih baik.” (QS. Fussilat : 34).
Wahai orang-orang yang beriman! Kita saat ini hidup di zaman yang penuh godaan. Kepentingan saling bersaing, semakin banyak kondisi yang menggoda manusia untuk membalas dendam, mendorongnya melakukan kekerasan dan memberikan alasan untuk bersikap kejam. Berapa banyak keadaan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman! Berapa banyak kalimat yang diucapkan untuk menyakitinya! Berapa banyak pandangan yang ditujukan untuk mempermalukannya! Namun, apakah kita akan membalas kejahatan dengan kejahatan, ataukah kita akan naik ke derajat ihsan?! Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
dan فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
“Dan pahala kejahatan adalah kejahatan sebanding dengannya. Tetapi siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka (menanggung) pahala Allah.” (QS. Asy-Syura : 40).
Hal-hal praktis yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah melatih diri mengendalikan amarah, dengan tetap tenang sebelum menyikapi perbuatan orang lain, memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari setan, dan mengubah posisi tubuh saat sedang marah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Tuhan memberkati Anda semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian dan berkah
“Jika ada di antara kalian yang marah sambil berdiri, biarlah dia duduk; jika kemarahannya belum hilang, biarlah dia berbaring.” (HR.Abu Dawud).
Juga dengan memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena dzikir mampu memadamkan api amarah, melembutkan hati dan mengingatkan kita akan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan kecilnya dunia.
Selain itu hendaknya kita melatih diri untuk memaafkan, mengingat memaafkan tidak akan sia-sia, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memuliakan orang yang memaafkan, dan selalu ingat firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
Dan
“Maka biarlah mereka memaafkan dan bersikap toleran. Tidakkah kamu ingin Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur : 22).
Tuhan memberkati Anda jika Tuhan menghendaki, والعفو, ومن الطيين ثي خاطبهم الجاهلون قالوا سلامًا. Tuhan memberkati Anda عند الإساءة, ويُعامل الناس بما تحب يا أرحم الرحمين.
قلت قولي هذا واستغفر الله العزيم لي ولكم من كل ذبن فاستغفروه.
Ya Allah Yang Maha Agung, Maha Agung, Maha Mulia, hiasi kami dengan akhlak yang baik, isi hati kami dengan kasih sayang dan keadilan, jadikan kami termasuk orang-orang yang santun dan pemaaf, juga termasuk orang-orang yang jika dikritik oleh orang-orang bodoh, cukup membalasnya dengan kata-kata damai. Ya Allah, jadikan kami baik hati di saat sulit, sabar ketika musibah terjadi, ampuni ketika kami diperlakukan buruk, dan perlakukan orang lain sesuka-Mu ya Maha Penyayang.
Hanya itu yang bisa saya katakan. Aku mohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Tinggi, untuk diriku sendiri dan semua orang yang hadir atas segala dosa, dan aku mohon ampun kepada-Nya.
Khotbah Kedua
Insya Allah واشهد أن لا إله إلا الله, واشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Segala puji milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, limpahan puji-pujian yang baik dan penuh keberkahan, sebagaimana Dia mencintai dan diridhai. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Wahai umat Islam! Alangkah baiknya menjadi orang baik saat keadaan kita sedang baik, tapi alangkah baiknya tetap menjadi orang baik saat kita tersakiti? Kita menjaga kejujuran saat orang membohongi kita, kasih sayang saat orang kasar pada kita, kita menjaga rasa kemanusiaan di dunia yang penuh kepentingan dan pengkhianatan. Inilah makna akhlak yang mendatangkan keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kita tetap jujur meski hati penuh luka, kita tetap jujur meski keadaan menggoda kita untuk membalasnya, kita tetap baik hati di zaman yang banyak orang menganggap kebaikan adalah kelemahan.
Perhatikan sikap Nabi SAW, ketika dia terluka di Taif, darahnya mengalir, dan malaikat penjaga gunung mendatanginya dan menawarkan: “Jika kamu mau, aku akan jatuh di dua gunung besar itu!” Namun Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab, “Sesungguhnya aku berharap Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghilangkan dari Sulbiya-Nya orang-orang yang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala saja tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun.” Ini adalah akhlak yang dipersembahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bukan untuk manusia, dan merupakan kesabaran yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bukan kesabaran yang penuh dengan kepentingan diri sendiri.
Oh saudara-saudara! Akhlak bukan sekedar basa-basi sesaat, melainkan ibadah yang terus menerus. Bila kamu adalah orang yang ikhlas, penyayang, rendah hati dan tabah, jangan lakukan karena orang lain berhak memperlakukannya seperti itu, tapi lakukanlah karena Allahu Subhanahu Wa Ta’ala mencintai itu semua. Alangkah nikmatnya jika manusia hidup dengan konsep ini, menanam akhlaknya di setiap tanah, meski akhlaknya kering, menyirami orang lain dengan kelembutannya meski tidak dibalas dengan kebaikan. Karena pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan hilang, maka apa yang dipersembahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetap kekal meskipun manusia menolaknya.
Hal-hal praktis lain yang perlu kita lakukan dalam realita kehidupan kita adalah dengan mendidik anak-anak kita dengan konsep tersebut, menanamkan kepada mereka akhlak yang tidak hanya sekedar sikap pergaulan, namun juga merupakan bentuk ibadah untuk meraih keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ajari mereka bahwa kejujuran itu dilakukan bukan karena disukai orang lain, melainkan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menyukainya. Untuk mengajari mereka bahwa belas kasih bukanlah bentuk kelemahan, namun kekuatan di era kekejaman. Ajari mereka bahwa kerendahan hati tidak merendahkan derajat seseorang, namun justru mengangkat derajat seseorang di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Di antara hal-hal praktis lainnya yang juga kita perlukan adalah memperbaiki interaksi kita dengan orang lain, dalam reaksi kita dan cara kita menghadapi orang yang berkonflik dengan kita, orang yang bermasalah dengan kita, atau orang yang tidak kita minati. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita bersikap terhadap mereka dengan cara yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau dengan cara yang hanya memuaskan hawa nafsu saja? Apakah kita baik karena pantas atau karena mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala?
Tuhan memberkati Anda jika Tuhan menghendaki بما تحب يا أرحم الرحمين. Jika Allah memberi الفحش, واعمالنا من الرياء. Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah لله رب العلامين.
Ya Allah, ya Tuhan kami! Jadikan kami orang-orang yang berakhlak mulia, orang-orang yang tetap baik hati meski dalam keadaan sulit, orang-orang yang sabar ketika musibah menimpa mereka, orang-orang yang memaafkan ketika dianiaya, orang-orang yang memperlakukan orang lain dengan sikap yang Engkau sayangi ya Maha Penyayang.
Ya Allah, bersihkan hati kami dari rasa dengki, jiwa kami dari kesombongan, lidah kami dari kekejian, dan amalan kami dari ri. Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang disukai dan dicintai orang-orang di muka bumi.
Walhamdulillah rabbil ‘alamin.
Sumber:
Artikel sumber PDF
🔍 Keputusan potong kuku saat haid, syafaat di bumi, pengertian shalat Qodho, niat shalat nasuha taubat, amalan rebo wekasan
Dikunjungi 11 kali, 2 kunjungan hari ini
Tampilan Postingan: 7


News
Berita Teknologi
Berita Olahraga
Sports news
sports
Motivation
football prediction
technology
Berita Technologi
Berita Terkini
Tempat Wisata
News Flash
Football
Gaming
Game News
Gamers
Jasa Artikel
Jasa Backlink
Agen234
Agen234
Agen234
Resep
Download Film
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.